Senin, 28 Desember 2015

biografi imam bukhari



Imam Bukhari, Anak Yatim Anak Hebat
Nama lengkapnya adalah Abu Abdullah Muhammad bin Ismail bin Ibrahim bin al-Mughirah bin Bardizbah al Ju’fi al Bukhari atau lebih dikenal Imam Bukhari.  Bukhari lahir di Bukhara pada tahun 196 H/810 M dan wafat pada tahun 256 H/ 870 M). Tak lama setelah lahir beliau kehilangan penglihatannya. Beliau adalah salah satu ahli hadits yang termasyhur diantara para ahli hadits lainnya. Sebagian menjulukinya Amirul Mukminin fil Hadits (Pemimpin Kaum Mukmin dalam Ilmu Hadits). Dalam bidang ini hampir semua ulama merujuk kepadanya.
Ayahnya adalah seorang ulama bermadzhab Maliki dan merupakan murid dari Imam Malik, seorang ulama besar dan ahli fiqih. Ayahnya wafat saat Bukhari masih kecil.Bukhari berguru kepada Syekh ad Dakhili, ulama ahli hadits yang masyhur di Bukhara. Bukhari telah mempelajari hadits sejak umur 11 tahun yang kemudian dalam usia 16 tahun telah banyak hadits-hadits Nabi yang dihafalkannya. Bukhari pada usia 16 tahun telah berhaji ke Mekkah dan memiliki pengetahuan banyak tentang politik dan madzhab-madzhab. Di usia itu, beliau juga menulis dan mengumpulkan naskah Al-Jami’ Ash-Shahih yang isinya adalah 7397 hadits yang diriwayatkan secara berulang atau 2762 dengan membuang yang berulang dan terbagi atas 97 kitab atau bab. Al-Jami’us Ash-Shahih telah diberi komentar oleh Ibnu Hajar dalam bukunya Fathul Bukhari.  Pada usia 18 tahun beliau menerbitkan kitab pertama Kazaya Shahabah wa Tabi’in, hafal kitab-kitab hadits karya Mubarak dan Waki bin Jarrah bin Malik.
Bukhari memiliki daya hafal tinggi sebagaimana yang diakui kakaknya, Rasyid bin Ismail. Sosok beliau kurus, tidak tinggi, tidak pendek, kulit agak kecoklatan, ramah, dermawan, dan banak menyumbangkan hartana untuk pendidikan.
Untuk mengumpulkan dan menyeleksi hadits shahih, Bukhari menghabiskan waktu selama 16 tahun untuk mengunjungi berbagai kota guna menemui para perawi hadits, mengumpulkan dan menyeleksi haditsnya. Diantara kotakota yang pernah disinggahinya antara lain: Bashrah, Mesir, Hijaz (Mekkah dan Madinah), Kufah, Baghdad, sampai ke Asia Barat. Di Baghdad, beliau sering bertemu dan berdiskusi dengan ulama besar Imam Ahmad bin Hanbal. Dari sejumlah kota-kota itu, ia bertemu dengan 80.000 perawi. Dari merekalah beliau mengumpulkan dan menghafalkan satu juta hadits.
Namun tidak semua hadits yang dihafal diriwayatkan, melainkan diseleksi terlebih dahulu, apakah sanad (riwayat) dari hadits tersebut bersambung dan apakah perai (periwayat) hadits itu terpecaya dan tsiqqah (kuat). Banyak para ahli hadits yang berguru kepadanya seperti Syekh Abu Zahrah, Abu Hatim at-Tirmidzi, Muhammad ibn Nasr, dan Imam Muslim.
Imam Bukhari juga menyumbangkan karya-karya nya yang monumental. Diantara karya-karya beliau adalah:
a.     Al- Jami’ ash Shahih yang dikenal dengan Shahih Bukhari
b.     Al-Adab al Mufrad
c.      Adh-Dhu’afa ash-Shaghir
d.     At-Tarikh ash-Shaghir
e.      At-Tarikh al-Ausath
f.       At-Tarikh al-Kabir
g.     At-Tafsir al-Kabir
h.     Al-Musnad al-Kabir
i.        Kazaya Shahabah wa Tabi’in
j.        Kitab al-Ilal
k.      Raf’u adain fi ash-Shalah
l.        Birr al-Walidain
m.   Kitab Ad-Du’afa
n.     Asami Ash-Shahabah
o.     Al-Hibah
p.     Khalq Af’al al-Ibad
q.     Al-Kuna
r.      Al-Qira’ah al Khalf al Imam
Diantara guru-guru beliau dalam memperoleh hadits dan ilmu hadits antara lain: Ali ibn al- Madani, Ahmad bin Hanbal, Yahya bin Ma’in, Muhammad ibn Yusuf al Faryabi, Maki ibn Ibrahim al Balkhi, Muhammad ibn Yusuf al Bakandi, dan ibn Rahwaih. Selain itu, ada 289 ahli hadits yang haditsnya dikutip dalam kitab Shahihnya.
Imam Bukhari meninggal pada tanggal 31 Agustus 870 M (256H) pada malam Idul Fitri dalam usia 62 tahun kurang 13 hari. Ia dimakamkan selepas Shalat Dzhuhur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar