Tulislah Walau Hanya Sekata
Menulis merupakan
sebuah aktivitas yang memerlukan tahapan-tahapan. Menulis, terutama bagi pemula
memerlukan proses panjang. Tidak langsung jadi. Dalam proses inilah kita
dilatih untuk mengasah daya nalar agar bisa menghasilakan sesuatu runut dan
sistematis dalam sebuah tulisan.
Menagwali tulisan
menjadi suatu yang menyulitkan dalam menulis sebuah karya. Sebab, kalu kita
tidak bisa mengawalinya dengan baik, maka kita tidak bisa menyelesaikan tulisan
tersebut dengan baik pula. Kesulitan muncul disebabkan banyak faktor yang
menyebabkan kita sulit memulai tulisan adalah karena kita berpikir bagaimana
akhir dari tulisan kita. Kalau pikiran itu muncul, akan melahirkan sikap
ragu-ragu dengan apa yang mau kita karyakan tersebut.Pemikiran ragu atau
jangan-jangan, akan menghambat emoosi kita untuk menulis dan akan melahirkan
banyak alasan. Jangan-jangan tulisan saya ini sudah ada yang menulisnyya.
Jangan-jangan penerbit tidak mau menerbitkan tuulisan saya atau jangan-jangan media
massa tidak mau memutar tulisan saya. Jangan-jangan tulisan saya tak akan
selesai. Jangan-jangan, jangan tulis deh! Boom!!!Atau kita berpikir nanti orang
akan berkomentar, kalau tulisan ginian sich, saya juga bisa.
Penyakit jangan-jangan ini timbul karena
kita kurang percaya dengan kemampuan kita. Kata Aristoteles “Kita adalah apa
yang kita pikirkan”. Kita berpikir tidak, maka hasilnya juga tidak. Kita
berpikir bisa, pasti kita bisa. Apa yang harus kita lakuikan untuk menghadapi
penyakit ini? Hnya satu jawabannya, buang pikiran jangan kita. Isi pikiran kita
dengan pasti bisa.
Jangan kita
khawatirkan tenta ng penilaian orang terhadap karya kita. Tapi pikirkanlah apa
yang bisa kita buat untuk orang lain. Biarkan serigala menolong, penggembala
harus tetap berlalu.
Membangun Kepercayaan Diri
Menulis membutuhkan
mental yang kuat. Seorang penulis adalah seorang yang menyebarkan ide-idenya
melalui tulisan. Konsekuensi dari penyebaran gagasan tersebut adalah adanya
tanggapan dari pembaca berupa kritik atau saran. Untuk menghadapi mkritik dari
pembaca, kita harus siap secara mental. Untuk itu kita perlu membangkitkan rasa
percaya diri dalam diri sendiri.
Menjaga Motivasi dan Mood
Terkadang, dan pasti
dalam menulis kita dihadapkan dengan kendornyya daya dorong semangat kita untuk
menyelesaikan tulisan kita. Suasana hati
atau mood, sering kali menjadi alasan pembenar kalu kita tidak bisa
menyelesaikan tulisan kita.
Kehilangan semangat
dalam menulis, sangat tergantung dari
motivasi kita menulis. Dengan kekuatan motivasi, kita bisa menambah daya gedor
semangat untuk menulis. Dengan motivasi kita bisa memaksa diri kita
untuk menulis dan dengan motivasi pula kita tidak akan pernah menulis walau
hanya sekali.
“Menulislah, apapun . Jangan pernah takut
tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat
pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)
Sumber: Menulis Inspirasi karya Arief Hidayatullah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar