Selasa, 24 November 2015

Tulisllah Walau Hanya Satu Kata

Tulislah Walau Hanya Sekata
Menulis merupakan sebuah aktivitas yang memerlukan tahapan-tahapan. Menulis, terutama bagi pemula memerlukan proses panjang. Tidak langsung jadi. Dalam proses inilah kita dilatih untuk mengasah daya nalar agar bisa menghasilakan sesuatu runut dan sistematis dalam sebuah tulisan.
Menagwali tulisan menjadi suatu yang menyulitkan dalam menulis sebuah karya. Sebab, kalu kita tidak bisa mengawalinya dengan baik, maka kita tidak bisa menyelesaikan tulisan tersebut dengan baik pula. Kesulitan muncul disebabkan banyak faktor yang menyebabkan kita sulit memulai tulisan adalah karena kita berpikir bagaimana akhir dari tulisan kita. Kalau pikiran itu muncul, akan melahirkan sikap ragu-ragu dengan apa yang mau kita karyakan tersebut.Pemikiran ragu atau jangan-jangan, akan menghambat emoosi kita untuk menulis dan akan melahirkan banyak alasan. Jangan-jangan tulisan saya ini sudah ada yang menulisnyya. Jangan-jangan penerbit tidak mau menerbitkan tuulisan saya atau jangan-jangan media massa tidak mau memutar tulisan saya. Jangan-jangan tulisan saya tak akan selesai. Jangan-jangan, jangan tulis deh! Boom!!!Atau kita berpikir nanti orang akan berkomentar, kalau tulisan ginian sich, saya juga bisa.
      Penyakit jangan-jangan ini timbul karena kita kurang percaya dengan kemampuan kita. Kata Aristoteles “Kita adalah apa yang kita pikirkan”. Kita berpikir tidak, maka hasilnya juga tidak. Kita berpikir bisa, pasti kita bisa. Apa yang harus kita lakuikan untuk menghadapi penyakit ini? Hnya satu jawabannya, buang pikiran jangan kita. Isi pikiran kita dengan pasti bisa.
Jangan kita khawatirkan tenta ng penilaian orang terhadap karya kita. Tapi pikirkanlah apa yang bisa kita buat untuk orang lain. Biarkan serigala menolong, penggembala harus tetap berlalu.
Membangun Kepercayaan Diri
Menulis membutuhkan mental yang kuat. Seorang penulis adalah seorang yang menyebarkan ide-idenya melalui tulisan. Konsekuensi dari penyebaran gagasan tersebut adalah adanya tanggapan dari pembaca berupa kritik atau saran. Untuk menghadapi mkritik dari pembaca, kita harus siap secara mental. Untuk itu kita perlu membangkitkan rasa percaya diri dalam diri sendiri.
Menjaga Motivasi dan Mood
Terkadang, dan pasti dalam menulis kita dihadapkan dengan kendornyya daya dorong semangat kita untuk menyelesaikan  tulisan kita. Suasana hati atau mood, sering kali menjadi alasan pembenar kalu kita tidak bisa menyelesaikan tulisan kita.
Kehilangan semangat dalam  menulis, sangat tergantung dari motivasi kita menulis. Dengan kekuatan motivasi, kita bisa menambah daya gedor semangat untuk menulis. Dengan motivasi kita bisa memaksa diri kita untuk menulis dan dengan motivasi pula kita tidak akan pernah menulis walau hanya sekali.
“Menulislah, apapun . Jangan pernah takut tulisanmu tidak dibaca orang, yang penting tulis, tulis, dan tulis. Suatu saat pasti berguna” (Pramoedya Ananta Toer)
Sumber: Menulis Inspirasi karya Arief Hidayatullah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar