Selasa, 24 November 2015

Guruku Tersayang

GURUKU TERSAYANG
Guruku tersayang, guruku tercinta, tanpamu apa jadinya aku….
Syair lagu tersebut mungkin tak asing ditelinga kita. Apa yang ada dibenak sahabat tentang sosok seorang guru? Guru adalah insan yang bergelut di dunia pendidikan, rapih, pintar, mengajarkan kebaikan, dan sifat-sifat mulia lainnya. Guru adalah orang yang mulia budipekertinya. Mereka selalu berusaha untuk mencerdaskan kehidupan, dan menghapus segala kebodohan. Mereka adalah manusia sabar yang mau menerima muridnya dalam keadaan apapun. Mereka yang selalu mendoakan kita agar kelak kita menjadi insan yang sukses. Mereka memberikan ilmu, tanpa mengharap balasan dan ucapan terimakasih dari anak didiknya. Mereka merasa bahwa tanggung jawabnya adalah mengajarkan ilmu kepada anak didiknya serta mendidik anak didiknya untuk selalu dalam jalan kebenaran. Mereka merasa bahwa tanggung jawabnya sudah selesai tat kala melihat anak didiknya berhasil lulus apalagi dengan nilai yang memuaskan. Kebahagiaan mereka lebih bertambah jika melihat anak didik yang pernah didiknya menjadi manusia sukses.

Pernahkah sahabat berpikir, guru dengan segala kesibukannya selalu meluangkan waktu untuk kita, anak didiknya. Saat mereka merasa capek dan lelah dengan aktivitasnya, mereka ingat bahwa pelajaran yang mereka sampaikan belum selesai. Mereka berpikir bagaimana bisa menyelesaikan materi dan anak-anak bisa paham dengan materi yang disampaikan. Mereka juga selalu mencari cara agar saat mereka mengajar, kita bisa nyaman dan tidak bosan mendengarkan penjelasan. Mereka yang selalu merasa berat ntuk marah kepada kita, tatkala kita tidak mau patuh dengan aturan atau tidak mau mendengarkan pelajaran dan lainnya. 

Terkadang kita tidak pernah berpikir sampai kesitu. Yang kita tahu, guru adalah orang paling cerewet setelah orangtua kita. Guru mengajar seenaknya sendiri, memberi penjelasan  panjang lebar yang terkadang kita malas untuk mendengarnya, sering member tugas yang membuat kita tak punya banyak waktu untuk bersenag-senang. Guru juga orang yang membosankan yang selalu ingin tahu persoalan pribadi kita, sering marah-marah pada kita yang tidak paham dengan pelajaran yang disampaikan.  

Sahabat, katahuilah bahwa menjadi guru tidaklah semudah dan sepraktis seperti yang kita bayangkan. Sebelum mereka mentransfer ilmu kepada kita, mereka harus menempuh pendidikan terlebih dahulu di perguruan tinggi. Sudah barang tentu pasti mereka mengeluarkan banyak materi agar mereka mendapat gelar sebagai sarjana pendidikan yang siap terjun ke dunia pendidikan. Ketika mereka sudah terjun kedalam dunia pendidikan, mereka mendapat honor yang begitu kecil. Tidak sebanding dengan perjuangan mereka. 

Bayangkanlah , jika saat itu kita melihat guru kita terbujur kaku dihadapan kita, ditidurkan diatas dipan panjang dan ditutupi oleh kain putih.  Saat itu kita tahu bahwa guru kita telah tiada. Guru kita telah kembali padaNya. Apakah kita bisa mengingat segala kesalahan kita padanya?

Kita yang selama ini tidak patuh pada mereka, tidak memperhatikan pelajaran yang disampaikan, selalu mencaci mereka, mencibir mereka dibelakang, kita marah jika mereka menasihati kita, dan bahkan tak sengaja terucap kata-kata kotor yang ditujukan untuk mereka.  Kini mereka telah tiada. Mereka yang tak lelah mengajar dan mendidik kita, selalu menasihati kita, yang selama ini selalu mendoakan kita agar dapat mencapai kesuksesan. Dan kini kesuksesan itu telah kita raih, tapi sang guru……..Kita belum sempat untuk bersimpuh dilututnya, meminta maaf atas segala kesalahan yang pernah kita buat, kita belum sempat mengucapkan terimakasih atas jasa-jasa dan pengorbanannya selama ini.  Ya Allah ampuni kami…..Kini tak ada yang bisa kita lakukan kecuali dengan mendoakan guru kita agar mereka diberi tempat terbaik disisiNya. Guruku, kaulah Pahlawanku, semoga Allah selalu memberkahi hidupmu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar